Daftar Harga Terbaru

5 Band Rock Metal Musisi Beragama Islam Paling Terkenal di Dunia

5 Band Rock Metal Musisi Beragama Islam paling Terkenal di Dunia-Seperti yang kita ketahui bahwa band di dunia ini memiliki banyak genre seperti genre pop, dangdut dan juga rock ataupun jazz dan masih ada banyak lagi. Namun kini admin idpitaloka.blogspot.com akan membahas mengenai sebuah band yang beraliran rock atau metal. Band rock biasanya yang kita ketahui adalah band yang memiliki kelakukan cuek dan juga agak sangar bukan? Namun kali ini yang menarik kita akan membahas mengenai agama yang dimiliki oleh band rock ini.

Berikut ini akan kami sampaikan beberapa band rock terkenal yang beragam islam di dunia. Metal dan muslim mungkin dunia paling bertentangan. Banyak pula menduga musik ini doktrin kaum barat untuk melemahkan pemuda-pemuda Islam sejagat. Dalam metal ada pemikiran liberal yang akhirnya membawa keimanan seorang muslim bisa jatuh. Namun pikiran ini dimentahkan. Ini dia lima band metal muslim yang lirik lagunya berisi pemujaan pada Allah, Nabi Muhammad, dan anti perang.

Berbicara tentang genre musik Metal utamanya Band yang berorientasi pada aransement musik Cadas, kebanyakan pikiran akan tertuju tentang lagu-lagu keras yang mengajak kepada hal negatif dan kemaksiatan. Tidak jarang dalam lirik lagu Band Death Metal tersebut membawa simbol-simbol setan, iblis, Baphomet, Dajjalisme, dll. Namun ternyata tidak bagi Group Band berikut ini Band metal ini jauh lebih bisa diterima oleh masyarakat Amerika Serikat dan Eropa meski mereka menyuarakan keislaman, cinta, dan pesan damai. Satu bukti jika anak metal lebih punya hati dan rasa kebersamaan dibanding mereka mengaku relijius.

5 Band Rock Metal Musisi Beragama Islam Paling Terkenal di Dunia

Band metal muslim mana saja tersohor sejagat?...Berikut 5 Band Metal Beragama Islam yang paling Terkenal di Dunia
1. TARANTIST
Band metal TarantisT gambaran sedikit musik minoritas metal dari salah satu negara Islam paling konservatif, Iran. Sudah sejak lama Iran mengharamkan musik ala barat apalagi metal lekat dengan ritual pemujaan setan.

TarantisT mulai bermusik 13 tahun lalu. Mereka terbentuk di Ibu Kota Teheran. Anggotanya terdiri dari Arash, Arsy, Aidin, dan Shahab. Mereka mencintai metal dan beberapa band beraliran musik keras.

Hingga akhirnya mereka memainkan musik dari bawah tanah (underground), membuat rekaman, dan mendistribusikannya sendiri. Nama mereka cukup dikenal dan sering satu panggung dengan beberapa band tersohor seperti Metallica, Motorhead, Stone Temple Pilots, dan sebagainya. Mereka eksodus ke Amerika Serikat untuk mendapatkan keleluasaan bermusik.
2. THE KORDZ
Band rock The Kordz ini asal Libanon beranggotakan Moe Hamzah (vokal), Mazen Siblini (keyboard), Nadim Siufi (gitar), Souhail Mukadem (drum), Alan Azar (gitar), dan Nadim Abu Cakra (bass). Mereka lahir di wilayah kekuasaan Hizbullah, Libanon selatan.

Lalu mereka hijrah ke Ibu Kota Beirut.Di sinilah The Kordz memiliki peluang untuk mengembangkan sayap dan terbukti mereka cukup diminati sejagat. Band ini pernah mengatakan tur keliling Eropa dan Kanada. Lirik mereka bercerita tentang cinta, keluarga, dan perdamaian.
3. KHALAS
Khalas berasal dari Kota Akka yang setengahnya lagi diakui Israel sebagai bagian dari tanah mereka namun Khalas bersikeras mereka Palestina.

Khalas beranggotakan Mahmud Shalabi (vokalis), Abde Hathout (gitar), Fadel Qandil (perkusi/drum), dan Rooster (bas).

Musik metal mereka bawakan berbeda lantaran dekat dengan nuansa padang pasir. Mereka juga menggunakan syair-syair anti kekerasan, serta beberapa syair sufi.
4. ARSAMES
Arsames lahir dan besar di Kota Mashhad, Iran. Mereka membawa musik berirama cepat dan menghentak.

Beranggotakan Ali Madarshahi(vokalis), Morteza Shahrami (gitar), Said Makari (bas), dan Soros Kheradman (drum), mereka banyak berbicara soal budaya dan kebesaran Islam masa lalu. Mereka juga suka lirik-lirik anti kekerasan.
5. ARTHIMOTH
Ali Azheri seorang uama muda asal Irak bergabung dengan band metal Iran Arthimoth mengaku awalnya tidak menyukai musik ini. Dia mempercayai ini haram. Namun ketika mendalaminya dan mempelajari sejarah metal serta cabang rock lain semisal hardcore dan punk, Azheri larut dalam musik itu.

Azheri mengatakan Al-Quran tidak mengharamkan musik sementara hadist merujuk perkataan Nabi Muhammad jika musik itu dekat dengan setan sudah lama dilemahkan oleh banyak ulama sejagat.

Generasi muda muslim di Timur Tengah mengaku muak dengan peperangan dan perebutan kekuasaan. Generasi metal muslim ini memilih caranya sendiri untuk berjuang. "Kami suka perdamaian," ujar Azheri.

Pemuda rajin salat lima waktu itu memilih menyuarakan ketidak seimbangan dilihatnya dalam musik metal. Dia yakin generasi ini akan bertambah seiring waktu dimana tak lagi orang menyukai perang.

10 Penyanyi Religi Laki Laki Islam luar Negri Internasional Terpouler di Dunia

10 Penyanyi Religi Laki Laki Islam luar Negri Terpouler di Dunia Internasional-Religi kini mulai banyak diminati khususnya memasuki bulan Ramadan. Maraknya lagu religi ditandai bermunculannya banyak penyanyi berbakat dimana musikalitasnya boleh dikatakan sejajar dengan para penyanyi pop. Musik positif bernadakan islami sering kita sebut dengan nama “Nasyd“. Lirik yang disampaikan mengajak pada kebaikan, lagu yang didendangkan pun sejuk di telinga, biasanya kita sering mendengarkannya di radio muslim seperti MQ FM.

Di Indonesia ada banyak penyanyi Nasyd salah satunya Snada, begitupun dari Malaysia ada Raihan yang memang notabene sebagai negara dengan banyak berpenduduk muslim. Nasyid berasal dari bahasa Arab yang berarti senandung. Kata ini mengalami penyempitan makna dari senandung secara umum, menjadi senandung yang bernafaskan Islam. Biasanya merupakan nyanyian yang bercorak Islam dan mengandung kata-kata nasihat, kisah para nabi, memuji Allah, dan yang sejenisnya.

Biasanya nasyid dinyanyikan secara acappela dengan hanya diiringi gendang. Modern ini Nasyd pun diringi musik instrumental, sehingga mungkin lebih tepat disebut musik positif bernafaskan islam atau nasyd modern. Nasyd tidak hanya dinyanyikan oleh pria namun juga perempuan. Penyanyi Nasyd disebut sebagai Munsyd. Nasyd tak hanya datang dari Indonesia dan Malaysia, juga terdapat beberapa penyanyi nasyd pria dari beragam negara mulai dari Swedia hingga Kuwait yang melantunkan musik positif bagi masyarakat di dunia.

10 Penyanyi Religi Laki Laki Islam luar Negri Internasional Terpouler di Dunia

Siapa sajakah mereka?
Berikut adalah 10 Penyanyi religi laki laki muslim internasional terpopuler di dunia saat ini:

1. Maher Zain

Penyanyi nasyd pria asal Swedia ini mungkin merupakan yang paling populer hingga saat ini, termasuk di Indonesia. Bernama lengkap Maher Mustafa Maher Zain lahir di Tripoli, Lebanon, pada tanggal 16 Juli 1981 adalah penyanyi, penulis lagu, dan produser musik asal Swedia berdarah Lebanon. Dilihat dari banyaknya penggemar di halaman facebook page nya, Maher Zain menjadi bintang dalam musik islam modern.

Ia Merilis album perdananya berjudul Thank You Allah tahun 2009 oleh Awakening Records dan menjadi album yang sukses sekaligus mengangkat kembali pamor musik islam di dunia. Album keduanya yang berjudul Forgive Me dirilis tahun 2012 oleh label yang sama.

Maher tidak hanya bernyanyi dalam bahasa inggris ia juga bisa bernyanyi dengan bahasa lain. Lagu “Insha Allah” di album perdananya ia nyanyikan dengan berbagai macam bahasa yaitu Arab, Turki, Perancis, Melayu, serta Indonesia. Lagu lainnya seperti “Allahi Allah Kiya Karo” ia nyanyikan menggunakan Bahasa urdu di bagian Reefnya dan juga ia nyanyikan bersama dengan penyanyi muslim asal Kanada Irfan Makki.

Maher sering mengadakan konser di beberapa negara seperti Inggris, Amerika Serikat, Arab Saudi, Mesir, Malaysia, dan Indonesia. ia juga memiliki klub penggemar di seluruh dunia seperti Malaysia, Maroko, Mesir, dll.

2. Sami Yusuf

Sami Yusuf kini berusia 35 tahun lahir 1 Juli 1980 adalah seorang penyanyi, penulis lagu, komposer, produser dan musisi multi-instrumentalis. Pada tahun 2003 Yusuf merilis debut album Al-Mu’allim pada usia 23, menjual lebih dari dua juta kopi. Setelah merilis album kedua “My Ummah” pada tahun 2005, Sami Yusuf telah digembar-gemborkan sebagai “Bintang Rock Islam Terbesar” oleh majalah Time atas kesuksesannya dalam menarik basis penggemar yang relatif muda dari daerah yang beragam di seluruh dunia, kebanyakan mereka dari latar belakang Muslim. Sami Yusuf telah menjual lebih dari tujuh juta album. Pada bulan Oktober 2010, setelah lima tahun vakum, Sami Yusuf kembali merilis album ketiga “Wherever You Are”. Dia terlibat dalam beragam inisiatif kemanusiaan, seperti Islamic Relief dan Save the Children.

3. Harris J

Sekilas melihat penampilannya, tidak ada yang berbeda antara Harris J dengan pemuda-pemuda Inggris usia 18 tahunan lainnya. Ia memiliki wajah manis, khas blasteran Asia dan Eropa, serta berpakaian layaknya pemuda-pemuda Eropa lainnya. Tapi ternyata, ia adalah seorang penyanyi muda muslim yang sedang naik daun, khususnya di komunitas-komunitas muda muslim dunia.

Lahir di jantung kota London tepatnya di Chelsea, Harris J lahir sebagai anak tertua di keluarganya. Sedari kecil ia selalu sadar bahwa ia adalah seorang muslim. Masa sekolahnya ia habiskan di Gatton School, sebuah sekolah dasar untuk muslim yang bangunannya didirikan oleh kalangan sendiri dan tidak memungut biaya melainkan sukarela, menerima biaya operasi dari pemerintah sehingga sekolah wajib untuk mengikuti kurikulum nasional, disebut juga VA school atau voluntary aided school. Di sekolah yang berlokasi di London selatan ini ia belajar mengaji dan menghapal Al-Qur’an.

Harris J mulai dikenal publik muslim ketika ia mengikuti ajang pencarian bakat lewat sosial media di tahun 2013 yang dilakukan oleh Awakening Records, sebuah perusahaan asal Inggris Raya yang berkonsentrasi pada musik Islami dan telah mengorbitkan penyanyi ternama seperti Maher Zain, Saif Adam, dan Raef. Di ajang pencarian bakat Awakening Talent Contest inilah bakatnya mulai dilirik dan akhirnya penyanyi muda bernama lengkap Harris Jung ini memenangkannya. Ia kemudian menandatangi kontrak eksklusif dengan perusahaan rekaman tersebut.

4. Humood Alkhuder

Siapa yang tidak familiar dengan lagu Kun Anta?. Dialah Humood Alkhuder yang telah mempopulerkan lagu ini. Dia merupakan penyanyi asal Kuwait. Lagu ini pernah dinyanyikan dalam program dangdut di acara televisi, bahkan penyanyinya sendiri diundang di salah satu program pencarian bakat di bidang musik dangdut, D'Academy. Saking terkenalnya lagu ini banyak yang dicover dalam ragam versi.

Masih tergabung dalam label Awakening Records, Humood Alkhudher merupakan penyanyi nasyd pria asal Kuwait kelahiran 1989 yang ditahun 2016 ini populer di masyarakat pecinta musik islami dengan lagunya yang berjduul Kun Anta.

Humood dibesarkan di keluarga yang berpendidikan. Ayah Humood merupakan seorang profesor di bidang psikologi dan menerima ijazah PhD di Inggris. Humood menghabiskan masa kanak-kanaknya di Inggris. dan sangat dekat sekali dengan ibunya.

5. Raef

Selain sebagai seorang penyanyi, Raef juga adalah seorang guru. Profesinya sebagai guru membuat dia punya waktu luang untuk menciptakan lagu. Dia membuat versi cover beberapa lagu populer dan menggantinya dengan lirik yang islami, di antaranya Man in The Mirror-nya Michael Jackson, It's Jumuah (Friday) sebagai versi cover Black Cover-nya Rebecca, Rabbe I'm Your (I'm Your-nya Jason Mraz), With You-nya Chris Brown, dan masih banyak lagi. Penyanyi kelahiran Washington DC berdarah Mesir ini merilis album The Path pada tahun 2014 di bawah naungan Awakening Records.

6. Zain Bikha

Suaranya yang lembut dan khas sering disamakan dengan legenda pop dunia, Michael Jackson. Tak percaya? Kemiripannya ini tampak saat dia me-remake lagu Heal The World yang nyaris persis seperti penyanyi aslinya. Lagu ini terdapat dalam album Hope yang dirilis 2011. Zain Bikha adalah penyanyi asal Afrika Selatan yang sudah merilis kurang lebih 12 album antara 1994 hingga 2015. Lagu Allah Knows adalah salah satu lagu yang hits pada 2015 di-cover kembali oleh Saif Adam.

7. Saif Adam

Saif Adam awalnya menulis namanya dengan Saif, namun belakangan akun sosmednya berganti menjadi Safe. Dia merupakan penyanyi Muslim kelahiran Inggris berdarah Irak. Di bawah naungan The Light Records, tahun 2013 dia merilis album Heart. Kelebihan musisi yang pernah berkolaborasi dengan Ed Sheeren ini adalah bisa menyanyikan lagu dalam berbagai macam tempo, mulai dari yang slow hingga tempo cepat. Dia jago ngerap. Kemampuannya ini bisa kita dengar dalam lagu Trust in Allah dan Worth it yang dinyanyikan bersama Harris J.

8. Raihan

Grup Nasyid Raihan juga termasuk sebagai penyanyi religi terkenal di dunia. Grup asal Malaysia ini tercatat sudah merilis 11 album dan beberapa lagunya tak hanya berbahasa Melayu, tetapi juga Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, Bahasa Prancis, serta Bahasa China. Raihan memiliki 5 orang personel di antaranya Che Amran Idris, Abu Bakar Md Yatim, Amran Ibrahim, dan Zulfadli bin Mustaza.

9. Native Deen

Native Deen adalah sebuah grup musik yang punya tiga personel yakni Joshua Salaam, Abdul-Malik Ahmad, dan Naeem Muhammad. Genre musik yang diusung oleh grup asal Washington D.C ini adalah Hip-hop. Native Deen kini sudah merilis empat album yang masing-masing bertajuk Not Afraid to Stand Alone, Deen You Know, I Am Near, dan The Remedy.

10. Cat Stevens

Cat Stevens adalah penyanyi asal Inggris yang menjadi muallaf pada 1977 dan mengganti namanya menjadi Yusuf Islam. Sejak masuk Islam, Yusuf lebih senang membuat lagu religi. Pada 1990-an, Cat Stevens yang berubah nama menjadi Yusuf Islam kembali dengan karya baru dengan tema Islami. Yusuf Islam menjajal menyanyi nashid dengan tampil di album Raihan sebagai tamu di lagu "God is the Light". Pada 2000, Yusuf Islam menelurkan album anak-anak "A is for Allah" untuk mengajarkan agama.

Kisah Hijrah Rocker Mel Shandy Dulu Celana Sobek Rambut Merah Sekarang Berhijab

Kisah Hijrah Rocker Mel Shandy Dulu Celana Sobek Rambut Merah Sekarang Berhijab-Nama Hj. Melinda Susilarini, S.S. atau Mel Shandy pernah meroket bagai bintang di dunia musik. Perempuan kelahiran Bandung, 26 September 1971 ini mencapai popularitasnya setelah ngehit dengan lagu Bianglala dan Ulah Tuan dan Nona garapan Jockie Soeryoprayogo. Nama Mel Shandy langsung mengorbit dideretan lady rockers papan atas, macam Nicky Astria, Anggun C Sasmi, dan Ita Purnamasari. Album ini sekaligus menandai awal perjalanan Mel sebagai lady rockers ke puncak popularitas.

Sebagaimana capnya seorang Lady Rocker, tentunya penampilannya bisa dibayangkan.Namun, sejak 2007 silam Mel Shandy berhijrah memantapkan hatinya memenuhi ajaran Islam untuk menutupi auratnya. Rambutnya yang dulu merah-merah pun ditutupinya.Bagaimana kisah Mel Shandy akhirnya memilih berhijab? Ternyata perjalanan menuju hijrah bagi Mel Shandy tidaklah mudah."Saya" dari tahun 2000 bersama Mas Sastro (maksdunya Al-Zastrouw Ngatawi, Ketua Lesbumi PBNU 2010-2015) hingga membawa saya berjilbab," ucap Mel Shandy

Dari pertemuan itulah perjalanan hijrahnya dimulai."Dulu saya merah-merah rambutnya, kan. Saya bersama Ki Ageng Ganjur (grup musik asuhan Al-Zastrouw Ngatawi) sejak tahun 2000," sambung Mel. Mel Shandy mengakui jika untuk hijrah itu tidaklah mudah."Jadi, selama itu berjuang ingin berhijrah itu susah. Saya kan ke pesantren-pesantren. Tapi berjilbabnya 2007," kata Mel.

Kisah Hijrah Rocker Mel Shandy Dulu Celana Sobek Rambut Merah Sekarang Berhijab

Apa ada kiai yang menyuruh? "Enggak, ah. Gimana kesadaran kita aja. Enggak nuntut. Enggak apa-apa, cuek aja." tegas Mel. Para kyai pun tidak ada yang menegurnya, meski saat bertemu pemuka agama ini Mel justru menunjukkan rmabutnya yang kekinian pada zamannya. "Enggak ada yang komentar. Pak kiai juga tidak ada yang marah. Rambutku merah, kan," kata lady rock berhijab Mel shandy. Mel sangat mengagumi cara dakwah yang dilakukan para Kyai. Menurut Mel, para Kyai yang ditemuinya mengajarkan bagaimana niatan hijrah itu muncul dengan sendirinya dari dalam diri manusia tanpa paksaan. "Islam itu tidak memaksakan ya. Pak kiai juga tahu hidayah itu datang dengan sendirinya," imbuh Mel.

Kenapa bisa memutuskan berjilbab? "Hidayah itu datangnya tidak diduga ya. Ya dari hidayah aja sih. Sering ketemu pesantren, sering ketemu kiai, kan, aku juga tidak tahu kenapa, pengen berhijab aja. Berhijrah," jelasnya lagi. Ternyata dalam perjalanan dari pesantren ke pesantren ini ada pelajaran yang dipetik Mel Shandy. "Saat aku di Mandailing Natal, aku lupa namanya, santrinya banyak banget kan, sampai ada sesuatu yang membikin takjub ya. Mereka pada berhijab, malah aku enggak," kenangnya. Mel juga mengakui selama 7 tahun perjalanan hijrahnya dari sebelum berhijab hingga mantap menutupi auratnya, ia masih buka tutup.

Bahkan, ia pun cuek memakai celana sobek, meski ia mendatangi Pesantren saat itu. "Iya, tapi belum siap. Gimana dong? Belum pas. Akhirnya buka tutup aja. Kalau acara, tertutup. Tapi sesudahnya ya aku buka lagi. Pakai celana sobek lagi. Tapi, sekarangc celananya sudah pensiun kan mbak Mel? Ya, akhirnya Mel Shandy memang memantapkan hatinya berhijrah.

Setelah 20 tahun berlalu, kini Mel muncul dengan penampilan yang jauh berbeda. Jika dulu rambutnya selalu terburai, kini kepalanya telah tertutup hijab. " Dulu saya merah-merah rambutnya, kan," ujar Mel, dikutip dari NU Online, Selasa, 27 Maret. Mel mengatakan sejak 2000, dia berkiprah di dunia musik bersama grup musik Ki Ageng Ganjur. Bersama grup musik ini, Mel kerap keluar masuk pesantren dan bertemu banyak kiai. Pengalaman itu menumbuhkan niat Mel untuk berhijrah. Sempat buka tutup, Mel meneguhkan niat berhijab pada 2007.

" Jadi selama itu berjuang ingin berhijrah. Itu susah. Saya ke pesantren-pesantren. Tapi berjilbabnya 2007," kata Mel. Kisah Hidayah Hampiri Lady Rocker Mel Shandy, Kini Berhijab, Terkait alasannya berhijab, Mel tidak bisa memberikan penjelasan. Dia menganggap apa yang dialami merupakan sebuah hidayah. Meski begitu, ada pengalaman yang sangat membekas bagi Mel selama berkiprah bersama Ki Ageng Ganjur.

Pengalaman itu dia dapat ketika manggung di salah satu pesantren di Sumatera Utara. Saat itu, dia melihat para santriwati berkumpul, bak lautan. Ketakjuban pun muncul dalam hati Mel. " Sampai ada sesuatu yang membuat takjub ya, mereka pada berhijab, malah aku enggak," ungkap Mel. Bagi Mel, hijab bukanlah penghalang baginya untuk mengeluti dunia menyanyi. Dia mantap menyatakan terus bernyanyi untuk menghibur masyarakat.

7 Musisi Band Metal Tanah Air Putuskan Untuk Berhijrah

7 Musisi Band Metal Tanah Air Putuskan untuk Berhijrah-Gemerlap dunia hiburan tanah air memang nampak menyenangkan, Dunia hiburan menawarkan popularitas dan iming-iming uang yang melimpah Tetapi, ingar bingar tersebut bisa menjerumuskan seseorang dalam dosa. Namun, tidak semua pekerja seni hanya mementingkan nikmatnya kehidupan dunia. Beberapa dari mereka ada yang memutuskan untuk berhijrah. Bahkan, ada yang memutuskan meninggalkan dunia hiburan yang telah membesarkan namanya,

Para musisi yang bergelut di dunia musik metal sering dianggap punya citra buruk di masyarakat. Mereka identik dengan penampilan yang urakan, tatoan, sering mabuk, hingga terjerat kasus narkoba. Namun, hati manusia siapa tahu dan hidayah bisa datang kapan saja. Walaupun dikenal sebagai penggila musik metal, mereka memilih banting setir dan mendalami agama, dari 7 musisi band metal yang memilih untuk hijrah ini punya kisah yang tidak kalah menggugah hati.

1. Yuki Arifin : rocker 90an yang tinggalkan dunia hitam dan bertobat

7 Musisi Band Metal Tanah Air Putuskan Untuk Berhijrah

Mei 2017 lalu, jagad hiburan dikagetkan oleh kabar hijrah dari rocker senior vokalis Pas Band, Yuki. Foto-foto Yuki yang sedang berada di masjid dan membersihkan kaca jendela tampaknya menarik perhatian netizen. Setelah diketahui memang Yuki sedang memantapkan niat untuk belajar islam lebih banyak.

Pemilik nama Asli Yuki Arifin Martawidjaja ini mengatakan kalau ia sudah menyesal telah memberi contoh yang kurang baik kepada para penggemarnya. Di kesempatan mendatang Yukie ingin memperbaiki semuanya. “Semua hal durjana yang dikerjakan oleh laki-laki, pernah saya kerjakan. Sekarang waktunya saya untuk menemukan jalan kebahagiaan hakiki” ucap Yukie.

2. Irvan Sembiring : Dai yang tetap gandrungi music metal

7 Musisi Band Metal Tanah Air Putuskan Untuk Berhijrah

Irvan Rotor, begitu ia sering disapa. Sosok ini adalah gitaris band legendaris Rotor yang pindah haluan mendalami agama islam. Kisah hijrahnya diawali pada tahun 1997 ketika ia pergi ke toko buku dan tidak sengaja membaca buku berjudul “The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in History”. Di buku tersebut, nama Muhammad SAW tertulis sebagai orang paling berpengaruh di dunia. Karena penasaran dengan sosok tersebut, Irvan berjuang pergi dari satu masjid ke masjid lain, pergi ke pengajian untuk mengetahui bagaimana kiprah dan kepribadian seorang Muhammad. Perjuangan yang sulit membuat Irvan meninggalkan hingar bingar dunia musik metal.

Kendati dikenal sebagai dai tak lantas membuat Irvan membenci musik metal, ia tetap menggandrunginya, hanya saja tidak ikut berkecimpung di dalamnya. Irvan mengumpamakan bahwa hijrah adalah proses berbenah diri. Ibaratkan, di dunia metal adalah sebuah comberan bau dan kotor, sedangkan hijrah adalah pergi ke penthouse bintang lima.

3. Abutaqo Amor : Dari band death metal menuju penggiat sunnah

7 Musisi Band Metal Tanah Air Putuskan Untuk Berhijrah

Kisah yang tak kalah inspiratif datang dari vokalis band Purtagory, Akhmad Abu Taqo atau Amor. Tidak ada kisah yang begitu berarti melatarbelakangi proses hijrahnya. Dia hanya tiba-tiba tergerak untuk meninggalkan hingar bingar dunia dan lebih mengingat kehidupan akhirat. Lepas dari Purtagory, Amor sama sekali tidak pernah menyentuh segala macam jenis musik, ia lebih memilih fokus berbenah dan mencari ilmu agama.

Hengkang dari dunia metal megantarkan Amor bertemu dengan teman-teman mantan musisi yang sudah sama-sama meninggalkan gemerlapnya dunia hiburan. Mereka tergabung dalam the strangers al ghuroba, yang menjadi fasilitator dakwah dan saling belajar mendalami Sunnah, bahkan sesekali menghadiri majelis-majelis kajian islam.

4. Noor Alkautsar : 13 tahun manggung, tergerak hijrah ketika berada di club malam

7 Musisi Band Metal Tanah Air Putuskan Untuk Berhijrah

Nama Ucay mungkin sudah tidak asing lagi di telinga para pecinta musik rock. Ya, pemilik nama lengkap Noor Al-Kautsar ini adalah vokalis band kenamaan Rocket Rockers, band pop punk Indonesia asal Bandung yang memulai kiprahnya pada tahun 1998. Ucay tergerak untuk hijrah ketika berada di tempat yang tak disangka, yaitu club malam.

Ketika dirinya dan Rocket Rockers sedang manggung di sebuah club, ia melihat orang-orang yang begitu tenggelam dalam mabuk mabukan. Hal ini kemudian menjadi titik balik untuk segera meninggalkan dunia musik. Ucay undur diri secara perlahan dan stop bermusik. “Saya merasa kegiatan saya ini (main musik) mulai bertabrakan dengan agama saya, yaitu Islam,” kata Ucay.

5. Derry Sulaiman : Musik boleh metal, shalat jangan ditinggal

7 Musisi Band Metal Tanah Air Putuskan Untuk Berhijrah

Nama Derry Sulaiman sudah tak asing di telinga para pecinta music rock. Derry merupakan mantan anggota band trash metal Betrayer yang kemudian hijrah untuk menemukan jati dirinya. Sebelum mengenal islam jangankan pergi ke masid, Derry bahkan tidak pernah mendengarkan suara adzan dari 1998-2001. Selain itu dirinya juga paranoid terhadap orang yang bergamis dan menyerukan kebaikan.

Titik balik hijrahnya dimulai ketika hendak meluncurkan album pertama dan berkonsultasi dengan seniornya Irvan Rotor melalui email. Tak disangka, bukannya menyinggung materi, Irvan yang ketika itu telah hijrah lebih dulu berpesan bahwa tak seharusnya Derry terus menggeluti kehidupan dunia saja. Derry yang akhirnya memutuskan hijrah lalu mengubah total penampilan, hingga aktivitas bermusik diganti dengan berdakwah. Namun, menjadi seorang dai tidak membuat Derry mengharamkan musik, bermusik metal boleh saja asal sholat jangan pernah ditinggalkan, begitu katanya. Ia tak segan untuk mengajak orang pergi ke masjid dan menunaikan ibadah sholat.

6. Donny Jeruji : Tinggalkan Band Jeruji demi untuk belajar mengaji

7 Musisi Band Metal Tanah Air Putuskan Untuk Berhijrah

Donny ‘themfuck’, Sang penguasa panggung metal sejak 1996 memilih untuk meninggalkan ketenaran band Jeruji dan lebih memilih belajar mengaji. Donny mengaku kalau sebelum hijrah ia akrab dengan segala macam jenis kenakalan khas para rockerstar, dari minuman keras hingga narkoba. Memiliki masa lalu yang kelam, Ia mengaku bahwa dulu sering melakukan hal seperti itu karena ketidaktahuan akan adanya larangan dalam agama.

Titik balik justru datang dari anaknya sendiri, ketika disuruh oleh sang istri menunaikan sholat sontak anaknya menjawab “ngapain sholat, Ayah aja nggak pernah sholat!”. Kata tersebut ternyata membekas di benak Donny dan membuatnya tersadar dan memilih untuk kembali mendalami agama. Sekarang, Donny menekuni usaha ‘Baso Mas Tato’ dan meninggalkan dunia musik metal.

7. Ombat Nasution : Jadikan musik sebagai sarana dakwah

7 Musisi Band Metal Tanah Air Putuskan Untuk Berhijrah

Kalau yang lain mantap untuk sama sekali tidak melibatkan diri dalam dunia permusikan setelah bertobat , hal yang lain dilakukan oleh Ombat Nasution. Vokalis band metal Tengkorak ini tak serta merta hengkang dari dunia band, tapi memutuskan untuk berdakwah melalui musik. Ombat menjadikan Tengkorak sebagai media menyampaikan pesan tentang islam kepada para pendengar musiknya.

Jangan heran jika ketika adzan berkumandang, Ombat memilih untuk melaksanakan sholat terlebih dahulu. Selain itu, lirik lagu yang ditulispun bersuber dari Al Quran, hadis dan sejarah rasulullah. Ombat menyebutnya sebagai perjuangan anak band underground untuk berjihad dengan musik. Ombat juga musisi dengan multiprofesi yang kini menjadi pengacara serta Ketua Badan Pengurus PUSHAMI (Pusat Hak Asasi Muslim Indonesia).

Tidak peduli siapa, latar belakangnya apa, pernah melakukan kejahatan apa, setiap orang bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik. Berjalan di jalan kebaikan memang butuh perjuangan yang tidak ringan, terkadang juga dapat cibiran. Tapi, selama hati sudah mantap untuk melakukannya, kemudahan akan datang bagi mereka yang terus bersabar dan berusaha.

Islamic Metal Band Purgatory Berdakwah Lewat Musik Metal

Islamic Metal Band Purgatory Berdakwah Lewat Musik Metal-Mungkin orang sering bertanya-tanya, apakah ada band Underground yang mengusung genre deathmetal yang berasaskan islami atau dengan berdakwah dijalan allah? Banyak sekali band-band cadas yang mengusung genre tertentu seperti deathmetal terutama di Indonesia itu bertemakan kematian, pembunuhan, kekerasan dan lain-lain seperti halnya suara musik yang cadas dan mungkin banyak sekali orang yang tidak menyukai musik tersebut.Padahal ada salah satu Band dari indonesia yang sampai saat ini mereka berniatkan berjihad dijalan allah dengan melalui genre deathmetal.

Purgatory, siapa yang tak kenal Band asal jakarta ini yang terbentuk pada tahun 1994 silam oleh Lutfi sang gitaris bersama dengan adik kandungnya yaitu Al yang memainkan drum. Purgatory memulai pengalaman rekamannya di tahun 1995 dengan mini album berjudul Abyss Call, produksi sendiri. Mulai dikenal secara umum lewat lagu "Sakaratul Maut" yang menjadi salah satu lagu dari album kompilasi Metalik Klinik I, produksi Rotorcorp tahun 1998. Pada tahun berikutnya (1999) Purgatory mengeluarkan full album pertamanya yang berjudul Ambang Kepunahan, masih spesifik ber-genre Death Metal.

Perjalanan berkarya dalam band ini membuat para personilnya merasa terbatas pada pakem "genre" musik. Ide-ide segar mulai muncul berbenturan dengan status band yang sudah terkunci genre. Perubahan sensasional terjadi pada karya-karya Purgatory di tahun 2001, yaitu adanya penambahan instrumen DJ, vocal dan komposisi sampling. Baru sekitar tahun 2002 mereka memutuskan untuk menggunakan topeng dan penambahan personel seorang DJ. Latar belakang tema Islam yang dibawa band ini ada sejak dari penamaan judul lagu "Sakaratul Maut" pada album kompilasi Metalik Klinik I.

Islamic Metal Band Purgatory Berdakwah Lewat Musik Metal

Kepercayaan diri dalam mengangkat tema islamic metal band tumbuh berangsur-angsur seiring dengan umur para personil band. Selanjutnya adalah; judul album "7:172" yang diambil dari sebuah ayat dalam Qur'an Surah ke-7 (al-A'raaf) ayat 172, judul lagu M.O.G.S.A.W kependekan dari Messenger Of GOD Shalallahu 'Alaihi Wassalaam dan seluruh lantunan sya'ir yang ada dalam album Beauty Lies Beneath.

Para pendengar Purgatory di kalangan komunitas underground adalah mereka yang mengenal Purgatory dari: suguhan komposisi lagu dan tampilan visual yang dikemas sedemikian rupa, atau dari penyampaian yang terungkap pada sya'ir-sya'ir lagu, atau salah satu dari keduanya, atau bahkan dari keduanya. Yang pasti, satu-satunya alasan bagi para personil Purgatory sendiri untuk tetap berada di band ini adalah kesamaan visi untuk menjaga satu konsep tadi.

Sebagian alasan dari terbatasnya frekuensi Purgatory tampil di tengah komunitas underground adalah merupakan dampak dari tidak spesifik-nya genre kemasan musik/tampilan, terlebih lagi dengan adanya batasan-batasan konsep beragama. Dengan batasan-batasan prinsipnya ini, Purgatory tidak mungkin tampil di ditempat-tempat tertentu.

Selain lirik lagunya yang islami seperti M.O.G.S.A.W , Lambang yang mereka gunakan juga sangat islami sekali berbeda dengan band metal lain yang menggunakan bintang terbalik sebagai lambangnya. Purgatory menggunakan bulan bintang dan kaligrafi dalam logonya. Dalam dunia musik metal atau undeground biasanya dilambangkan salam dengan tangan yang mirip seperti kepala domba. Tapi , lain halnya dengan band purgatory ini.

Mereka menjadikan “one finger movement” sebagai salamnya yaitu salam satu jari yang artinya “satu” itu berarti bertauhid. Salam satu jari ini juga awalnya dibentuk oleh vokalis TENGKORAK dan pada akhirnya banyak band yang mendukung gerakan itu dan Purgatory salahsatunya band yang mendukung gerakan tersebut. Sungguh islami bukan? Hehe

Fenomena Musisi Metal Band Tengkorak Insaf Hijrah Kejalan Allah

Fenomena Musisi Metal Band Tengkorak Insaf Hijrah Kejalan Allah-Pada akhir tahun 1993 Ombat, Danang, dan Yoyok membentuk band bernama TENGKORAK. Dengan karakter music yang dipengaruhi oleh salah satu dari pionir band grindcore asal Inggris yaitu NAPALM DEATH. TENGKORAK awalnya terdiri dari empat orang: M. Hariadi 'Ombat "Nasution (vokal), Danang Bhudiarto (Bass), Yoyok Radianto (Guitars), Denny Julianto (Drums).

Kemudian, Pada musim gugur 1994 Adam Mustofa bergabung menjadi gitaris di line up ini, TENGKORAK adalah band Grindcore pertama dengan sentuhan kematian brutal yang dirilis mini "Demo Tape" Album di Jakarta. Judul adalah "It's a Proud to Vomit Him " mengandung dari 4 lagu yaitu: Primitive Jokes, Aggression, The Grave Torment dan Bencana Moral (sebuah lagu dalam bahasa Indonesia).

Setelah bermain beberapa pertunjukan dalam mempromosikan rilis pertama, Adam berhenti karena sibuk dengan pekerjaan sehari harinya! Tetapi. band masih menetukan aturan main alias tetap berjalan, walau berjalan hanya dengan satu gitar, kepergian Adam tidak memberikan dampak minus pada musik Tengkorak!

Fenomena Musisi Metal Band Tengkorak Insaf Hijrah Kejalan Allah

Pada awal tahun 1997, TENGKORAK mencoba untuk menyebarkan kaset hingga merchandise mereka yang ke seluruh dunia Underground dengan mengirimkan barang-barang mereka ke pedagang kaset, distro, band, majalah, label dll Siapa pun yang terlibat dalam scene Underground dan jaringan yang mereka rintis! Upaya ini membuat hasil yang baik, TENGKORAK telah menjual kaset demo mereka tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara lain di seluruh dunia.

Setidaknya TENGKORAK membuktikan keberadaan band-band Underground Indonesia! Hal ini dapat terjadi dengan bantuan besar distro, majalah, band dan semua jaringan pedagang indie label dari negara-negara lain hingga menembus USA, MALAYSIA, JEPANG, PERANCIS, REP CEKO., RUSSIA, LATVIA, SPAYOL, POLANDIA, BELARUSS, KANADA, SINGAPUR, INDIA, THAILAND, BELANDA, MEKSIKO, ITALIA, BRUNEI DARUSALAM dan sebagainya.

Anggota:
# OMBAT - Growl
# YOYOK - Guitar
# SAMIER - Guitar
# BUD'DUCK - Bass
# RONIE - Drums

ATTENTION !!!!

SINCE OUR BROKE UP A COUPLE MONTH AGO, MANY OF OUR FANS HAD SHOCK AND PROTEST TO US. THEY SAID TENGKORAK MUST RETURN TO PERFORM, EXPECIALLY WITH THE israel's AGGRESSION TO PALESTINE RIGHT NOW WE NEED TO REUNIITE AGAIN TO RESPOND THEM, TO FULFILL OUR DESTINY...
JIHAD FISABILILLAH...


UNDERGROUNDPUN MENGGEMPUR ZIONIS!

Jangan berprasangka buruk dulu, apalagi mencela komunitas yang satu ini. Meski tampil urakan, ”ngepunk”, metal, tapi soal prinsip nomor satu. Ngeband, tapi saat adzan berkumandang, mereka segera menghentikan aktivitasnya dan shalat. Lirik mereka bukan pula anti Tuhan, memuja setan dan kebebasan, melainkan bersumber dari Sirah Nabawi, al Qur’an dan hadits. Jangan anggap enteng, underground pun menggempur Zionis.

Salah satu personil komunitas underground, Tengkorak, Ombat, saat dijumpai Sabili, mengatakan, untuk menghancurkan negeri-negeri Muslim, khususnya di Indonesia, tak perlu dengan perang fisik, senjata, atau pun bom nuklir. Tapi cukup dijejali dengan drugs (obat-obatan terlarang), miras, film porno, media gosip, termasuk dengan musik.

Kesadaran itu mulai tergugah, tatkala Ombat pernah didatangi oleh media Barat saat hendak mewawancarainya. ’’Awalnya, gue ditanya siapa saja personilnya. Namun, sampai di satu titik, gue terkejut tatkala reporter asing itu ngomong begini: perang itu banyak bentuknya. Untuk menjajah negeri ini cukup dengan budaya. Dari obrolan itulah, gue justru mendapat hidayah. Selanjutnya, gue cari tahu dengan banyak membaca buku tentang keislaman,” ujar Ombat dengan bahasa slanknya.

Bukan rahasia umum lagi, derasnya musik beraliran cadas dari Barat, selalu mentransformasi misi, ada hidden agenda untuk merusak moral generasi muda. Ideologi anti kemapanan, anti negara, anti kapitalisme, anti agama adalah tema yang diusung lewat musik dengan berbagai macam jenis aliran, seperti metal, punk, hardcore, hingga rap.

Yang membuat reporter asing terkejut, ternyata di Indonesia, ada sebuah komunitas metal yang punya jatidiri. Tidak mengekor ke Barat dengan paket gaya hidupnya yang bebas, semau gue. “Kita bukan metal ala Barat, kita beda dalam hal eksepsional maupun attitude. Kita tetap jalankan shalat, puasa, menjauhi larangan agama, seperti narkoba, miras dan makanan haram lainnya,” tandas Ombat yang juga pengacara Muhammad Jibril.

Ombat sadar, musik bisa dijadikan alat dan doktrin untuk pembodohan. Itulah sebabnya musik dilawan dengan musik. Tak dipungkiri, musik metal identik dengan Barat. Namun komunitas underground Muslim hanya menjadikan musik sebagai sarana saja. Komunitas ini ingin membangun perspektif baru: bermusik tapi punya moralitas dan tetap religius.

”Musik memang bikin kita lalai, banyak mudharat ketimbang manfaatnya. Tapi kita harus tahu, ketika ada kekuatan besar untuk menghancurkan moral, kita tepis dan lakukan perlawanan dengan attitude. Kita tunjukkan bahwa kita beda. Itu saja membuat mereka frustasi dan gagal untuk merusak orang muda. Mereka pikir, kita metal habis, yang bisa dicuci otaknya. Intinya, musik boleh saja, tapi jangan ikut mereka, satanisme sebagai ideologinya. Ketika kita beda, fenomena yang muncul adalah anak metal pun shalat. Fenomena itu muncul sejak 1999, awal 2000, berkembang hingga sekarang,” tukas Ombat yang sudah 16 tahun ngeband metal.

Dakwah Anak Metal

Komunitas underground memang bukan halaqah. Komunitas ini hanyalah kumpulan orang-orang muda yang energinya diluapkan dengan bermusik cadas. Tapi cadas bukan sembarang cadas. Ada pesan dan misi yang terkandung di dalam lirik lagu yang mereka mainkan. Siapa nyana, underground pun anti Zionis. Mereka memboikot makanan produk Zionis. Mereka membuat T-Shirt bergambar anti Zionis. Bahkan lirik dalam lagu mereka pun mengecam Zionis bedebah. ”Anti Zionis Action”. Begitulah genderang perang yang mereka kobarkan lewat musik.

Bagi aktivis dakwah, mungkin tak banyak yang tahu, bahwa ternyata ada yang mengisi ruang ini sebagai sasaran dakwah. Bagi yang belum mengenalnya lebih dekat, boleh jadi akan berprasangka buruk, menghina, mencaci, memfitnah dan selalu beranggapan negatif dengan eksistensi komunitas ini. Performance anak-anak muda ini memang terlihat angker, ”gokil”, dan berbagai stigma buruk lainnya. Apalagi, label pada T-Shirt mereka, sebagian ada yang berdesain tengkorak, dan huruf-huruf pentagram ala Metal. Tapi siapa nyana, anak metal pun religius, shalat, peduli Palestina, dan sekali lagi anti Zionis.

Tentu saja, pola dakwah komunitas underground berbeda dengan dakwah pada umumnya. Adalah Ombat (personil Tengkorak) dan Thufail al Ghifari (vokalis The Roots of Madinah) -- lama mengisi ruang ini dengan bahasa yang mereka pahami. Meski tidak berdakwah secara verbal, layaknya kiai dengan santrinya, Thufail, Ombat dan rekan se-visi sesungguhnya sedang berdakwah di tengah komunitasnya yang unik.

”Yang jelas, gue tidak berdakwah seperti cara Aa’ Gym memberi nasihat dengan bahasa verbal dan segudang dalil. Bahkan, seorang Aa’ Gym jika dihadirkan di komunitas metal sekalipun, boro-boro didengerin. Tapi kalau gue yang ngomong no problem, dan pasti didengerin. Karena memang gue dakwah dengan bahasa mereka. Kesadaran beragama itu tumbuh dari kesadaran individu masing-masing, tanpa harus menggurui. Gue punya cara sendiri, berdakwah dengan bahasa tubuh. Waktunya shalat ya shalat. Bagi gue memberi contoh itu dakwah yang paling efektif, ketimbang perintah,” tukas Thufail.

Yang menarik, komunitas underground, tidak mengenal istilah mentor. Di antara mereka tak ada yang paling alim, semua sama-sama mencari jatidiri. Yang memimpin, biasanya yang paling dituakan (senior). Dengan akidah, komunitas underground dipersatukan untuk mencari persamaan. Mereka menanggalkan khilafiyah atau perbedaan yang ada. Mereka memang bukan aktivis halaqah, tapi tidak juga melarang individu komunitas underground untuk gabung di halaqah tertentu. Mau gabung di HTI atau Jamaah Tabligh oke-oke saja. Selama sumbernya jelas, al Qur’an dan as Sunnah.

"Yang jelas, kalo ngaji masing-masing. Kami ngaji dimana saja. Jika ada taklim, gurunya Ustad Abu Bakar Ba’asyir, gue datang, artinya kita nggak ngeblok. Di sini, khilafiyah tidak berlaku. Kalo nggak gitu, kapan bersatunya. Insya Allah, kita ingin memberi contoh, bahwa musisi pun bisa bersatu karena persamaan akidah. Perbedaan aliran musik bukanlah gap, tapi lebih kepada segmennya saja. Pas ngumpul, selain bermusik, kita biasanya ngobrol membahas hal-hal yang sifatnya pengetahuan. Di Masjid Al Azhar, kami silaturahim antar musisi,” tandas Ombat yang sudah mulai mengurangi performance baju metal dari luar. Ia mendesain gambar bajunya sendiri tentang hal-hal yang berbau jihad, perang pemikiran (ghazwul fikri) dan anti Zionis,” papar Ombat.

Dalam sebuah diskusi di Universitas Islam Negeri (UIN) Ciputat, Thufail al Ghifari pernah ditanya, kenapa harus bermetal-metal ria? Dengan enteng ia menjawab, ”Gue hidup di lingkungan orang awam. Tapi se-metal-metal gue, bila adzan tiba, gue pasti break, terus shalat. Dan tradisi itu gue tularkan pada temen-temen yang lain. Se-metal-metal gue, jika Palestina dizalimi, gue sakit hati. Bagi gue, masalahnya bukan pada label seseorang, tapi bisakah mempertahankan nilai-nilai prinsip dalam diri kita? Mending gue dilabelin orang awam, daripada dilabelin aktivis, tapi gue nggak bisa kasih contoh di masyarakat. Gue berharap, waktu kita jangan dihabiskan untuk berdebat, tapi berbuat, bukan pula dengan wacana-wacana.”

Metal Muslim

Sabili mencatat, ada beberapa kelompok band pelopor komunitas underground yang menyisipkan visi keislaman dalam lirik lagu yang mereka mainkan, sebut saja seperti: Tengkorak, GunxRose, Purgatory, The Roots of Madinah, Salameh Hamzah, Aftermath, PMDI Rhymes. Masing-masing kelompok punya karakter yang berbeda dalam melontarkan slogannya. Tengkorak, misalnya, dengan slogan Anti Zionist Action. Atau GunxRose yang menyebut dirinya modernitas puritan, punya slogan perlawanan: Membungkam Mulut-mulut para Atheis. ”Jihad is Our Way” adalah salah satu topik dalam beberapa event konser mereka. Atau Sound for Palestina di Taman Ismail Marzuki beberapa waktu lalu. Bak bungker akidah, anak metal yang dinahkodai Ombat, Thufail dan kawan se-visi terus berjuang membendung infiltrasi Barat lewat musik.

Mendengar nama kelompok band komunitas underground memang terkesan angker, liar, seperti komunitas yang tidak beragama, mengusung kebebasan, penikmat drugs, tatto, dan stigma buruk lainnya. Tapi, tak banyak yang tahu, bahwa tak semua komunitas underground ’terbius’ racun westernisasi. Ada memang diantara mereka yang telah melalui lembah hitam, namun hidayah merangkulnya untuk kembali ke jalan yang lurus. Bukan rahasia, banyak musisi ketika mencari inspirasi harus dengan mabuk lebih dulu. Kini, sebagian individu komunitas underground telah clean alias tobat. Mereka adalah kumpulan musisi cadas insaf, namun tetap menyalak.

Komunitas underground punya kelompok band masing-masing dengan aliran musik yang berbeda. Ada rock, metal, rap, punk, hardcore, grindcore, alternatif dan sebagainya. Kebanyakan mereka bermusik di jalur indie. Meski tidak mendeklarasikan dirinya sebagai metal Muslim atau punk Muslim, namun tetap saja ada yang menyebut mereka metal Muslim, punk Muslim, rapper Muslim dan sebagainya. Ketika di antara mereka bertemu dengan rekan se-visi, lalu klop, berlanjut dengan membentuk kelompok band dengan aliran tertentu.

Kebanyakan anak-anak underground yang sudah melalui fase musik, biasanya akan masuk ke fase pemikiran. Jika sudah masuk ke fase pemikiran, mereka dihadapkan oleh dua pilihan: menjadi atheis atau menjadi agnostic (percaya tuhan tapi tidak beragama). Intinya mereka bisa sekuler, atau orang yang salah paham terhadap agama, terutama Islam.

Meski saat ngeband dipanggung, tidak terdengar jelas lirik vokal yang dibawakan, namun fans mereka mencari tahu lirik yang dimaksud. Beberapa judul milik Tengkorak, seperti: Teroris, Jihad Soldier, adalah bentuk penyisipan Islam, meski tak tersirat. Begitu juga dengan The Roots of Madinah dengan beberapa judulnya: Darah di atas Pedang, Konspirasi Haykal, Syair Tanah Terjajah, dan Dari Jakarta hingga Jalur Gaza. Tak beda dengan Purgatory. Mereka satu visi sebagai agen Anti Zionist Action.

Menurut Thufail, latar belakang anak underground sendiri, justru kebanyakan mereka dari keluarga yang mapan. Karena musik-musik underground yang mereka bawa ke Indonesia adalah mereka yang kuliah ke luar negeri. ”Jadi salah, kalau ada yang bilang, musisi underground itu dari lapisan keluarga miskin dan anak jalanan. Mereka adalah orang-orang menengah ke atas. Mereka juga datang dari kalangan yang berpendidikan, bahkan ada yang berprofesi pengacara dan jaksa. Ketika visi-misi itu teragendakan, mereka tularkan kepada komunitas underground lain yang belum tersentuh keislamannya,” ujar Ombat.

Down load-down load internet di tahun 90-an, adalah mainan orang kaya. Jika musik-musik itu sampai ke Indonesia, pasti mereka yang pernah ke luar negeri. Cuma kebanyakan dari mereka adalah dari kalangan brokenhome. Mereka mencari pelarian melalui musik, dan membangun dunia sendiri, komunitas sendiri, dan gaya hidup sendiri. Meski akhirnya salah jalan.

Agar memiliki wadah bersama antar musisi metal se-visi, Thufail dan sahabat-sahabatnya membentuk berandalan puritan plus dengan situsnya: www.berandalanpurit an.blogspot.com. Sebelumnya, ada jembatan harakah. Hingga saat sudah ada 1.000 orang yang tergabung, bukan hanya ikatan persaudaraan, melainkan juga mengikuti gaya hidup yang tidak melanggar moral dan agama, dalam hal ini Islam. Karakter dari anak metal adalah melontarkan kontra propaganda. ”Metal memang identik dengan kemarahan (angry). Tapi itulah hati nurani yang tidak dibuat-buat,” ujar Thufail.

Saat ini, sudah ada beberapa band yang sadar akan perlunya dakwah Islam ke dalam komunitas underground. Untuk itu perlu skill tersendiri untuk bisa masuk ke komunitas ini. Memang ini bukan segmen kelompok LDK atau komunitas yang sudah mengaji di harakah-harakah, tapi murni dakwah di kalangan underground.

Diakui Thufail al Ghifari, perang yang sedang berlangsung saat ini adalah perang tanpa senjata. Sebagai Muslim, tentu ibadah tertinggi adalah jihad qital. Tapi kondisi di Indonesia belum memungkinkan untuk diterapkan jihad Qital. Maka, yang harus dilakukan adalah mengcounter pemikiran dengan pemikiran, teknologi dengan teknologi, ekonomi dengan ekonomi, gaya hidup dengan gaya hidup. Inilah manuver yang kita sebut perang tanpa senjata.

Band : Tengkorak
Album : Agenda Suram
Release Year : 2007
Labels : Sebelas April Records

-Tracklist-
1. Intro
2. Jihad
3. Boycott Israel
4. United States of Asu
5. Digging The Grave For Crying Mass
6. Mass Forgiveness
7. Zionist Exaggration
8. Hisbullah
9. Dajal Dunia
10. Popular Cannibal
11. Trias Politica
12. Celebrity Syndrome
13. Disgusting Agenda
14. Curse Of Corruption
15. Buruh
16. Dead by Billing
17. Busuk
18. Genital Tour
19. Konvoi Mega Mobil Pejabat
20 Patroli Buas

Band : Tengkorak
Album : Civil Emergency
Release Year : 2005

- Tracklist -
1. Lunatic Leader
2. Civil Emergency
3. Evil Made the Bomb
4. Bleeding Democracy
5. Fuck Your Soul
6. Dying Poor (Re-Recording)
7. Addict Effect
8. Official Lies
9. Corrupting the Nation Arrested Development
10. Loosing Your Mind
11. Destroy Zionism
12. Discrimination
13. Politicl Scum
14. Capitalism Agenda (Outro)

Band : Tengkorak
Album : Konsentrasi Massa
Year : 1999

- TrackSong -
1. Oknum
2. Asap Tebal
3. Gawean Reget
4. Primitive Jokes
5. Kemelut
6. Konsentrasi Massa
7. Spekulasi Bisnis
8. Penjilat
9. Prestasi Gila
10. Buruh
11. Bisnis Ejakulasi
12. Cacat Politik
13. Dosa Keluarga
14. Bencana Moral
15. Diskriminasi
16. Chaos Or Riot
17. Disgusting Brind
18. Dogma
19. Polemik
20. Propaganga
21. Outro: Greed|